Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut, dan zat yang jumlahnya banyak disebut zat pelarut. (Raymond Chang)
a. Pengertian Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang menghantarkan arus listrik dan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik. Senyawa elektrolit membentuk ion dalam larutan sedangkan senyawa nonelektrolit dalam bentuk molekul netral. Pembentukan ion dipengaruhi oleh jenis pelarut contohnya HCl membentuk ion dalam air tetapi tidak dalam benzena.
Alat untuk menguji larutan apakah elektrolit atau tidak disebut elektrolit tester. Masukan dua batang logam, (misal tembaga) kedalam larutan. Keduanya tidak bersentuhan dan masing-masing dihubungkan dengan kutub arus listrik searah. Bola akan hidup atau jarum akan bergerak untuk larutan elektrolit dan mati untuk larutan nonelektrolit. (S. Syukri)
Umumnya air adalah pelarut (solven) yang baik untuk senyawa ion dan larutan air mengandung zat-zat ini akan mempunyai sifat-sifat yang khas, salah satu adalah dapat menghantarkan arus listrik. Apabila elektroda dicelupkan kedalam air murni. Bola lampu tidak akan menyala karena air adalah konduktor listrik yang sangat buruk. Akan tetapi apabila suatu senyawa ion yang larut seperti NaCl ditambah pada air, setelah zat yang larutannya larut, bola lampu mulai menyala dengan terang.
Ketika zat larut dalam air, ion-ion tadinya terikat kuat dengan zat padatnya akan lepas dan melayang-layang dalam larutan, bebas satu dengan yang lain. Senyawa dikatakan telah terdisosiasi atau melepaskan diri menghasilkan ion-ion. Oleh karena adanya ion-ion bebas inilah yang menyebabkan larutan konduktor listrik.
Banyak juga zat-zat yang berbentuk molekul apabila dilarutkan dalam air sama sekali tidak punya kemampuan untuk terionisasi. Contohnya alkohol dan gula. Apabila senyawa-senyawa ini dilarutkan dalam air, molekul-molekulnya hanya bercampur dengan molekul-molekul air membentuk larutan yang homogen, tetapi larutannya tidak megandung ion-ion karena zat terlarutnya tidak bereaksi dengan air. Oleh karena zat terlarut ini tidak menghasilkan ion dalam larutan, larutan yang tidak menghantar listrik. Zat terlarut semacam ini dinamakan nonelektrolit. (James E, Brady)
b. Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
Zat elektrolit yang mempunyai derajat ionisasi besar (mendekati 1) disebut elektrolit kuat, sedangkan yang drajat ionisasi kecil (mendekati 0) disebut elektrolit lemah. (Michel Purba)
Ciri elektrolit kuat adalah apabila zat terlarut dianggap telah 100% terisosiasi menjadi ion-ionnya dalam larutan. (diisosiasi adalah penguraian senyawa menjadi kation dan anion). (Raymond cheng)
Elektrolit kuat mempunyai daya hantar yang relatif baik, meskipun konsentrasinya relatif kecil, sedangkan elektrolit lemah mempunyai daya hantar relatif buruk, meskipun konsentrasinya relatif besar. Pada konsentrasi sama elektrolit kuat mempunyai daya hantar yang baik dari pada elektrolit lemah. (Michel Purba)
Asam basa juga merupakan elektrolit. Beberapa asam termasuk asam klorida (HCl) dan asam nitrat (HNO3) merupakan elektrolit kuat. Asam-asam ini mengalami ionisasi sempurna dalam air, sebagai contoh, pada saat gas asam klorida larut dalam air maka akan terbentuklah ion-ion H+ dan Cl-.
Dengan kata lain, semua molekul HCl yang terlarut akan terpisah menjadi ion-ion H+ dan Cl- yang terhidrasi dalam larutan. Oleh karena itu ketika menuliskan HCl (aq), hal ini berarti bahwa larutan tersebut hanya mengandung H+(aq) dan Cl- (aq) dan tidak ada molekul HCl yang terhidrasi. Dilain pihak, beberapa asam tertentu, seperti asam asetat (CH3COOH) yang ditemukan dalam cuka, mengalami ionisasi sebagian. Ionisasi asam asetat dapat dinyatakan dengan
Dimana CH3COO- disebut ion asetat. Panah rangkap ↔ dalam persamaan reaksi diatas berarti bahwa reaksi tersebut revelsibel yaitu dapat berlangsung dua arah. Awalnya, sejumlah melekul CH3COOH terurai menghasilkan H+ dan CH3COO- bergabung kembali membentuk molekul CH3COOH. Oleh kerena itu asam asetat merupakan elektrolit lemah sebeb ionisasi yang dialaminya dalam air tidak sempurna. Sebaliknya, dalam larutan asam klorida, ion-ion H+ dan Cl- tidak memilki kecendrungan untuk bergabung kembali membentuk molekul HCl. Oleh kerena itu kita menggunakan tanda panah tunggal untuk menunjukan ionisasi sempurna .(Raymond cheng)
0 Response to "Pengertian Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit "
Posting Komentar